Pertukaran barang maupun jasa pada perdagangan internasional akan diikuti adanya nilai tukar mata uang pada satu negara dengan negara lainnya, misalnya pada nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah.
Nilai tukar atau kurs mata uang asing merupakan representasi satu nilai mata uang saat pelunakan dengan mata uang lain. Nilai tukar ini menunjukkan perbandingan antara dua nilai mata uang yang berbeda saat perdagangan nasional.
Pada suatu negara dengan negara lain memiliki nilai mata uang yang berbeda. Nilainya juga berbeda. Misalnya nilai mata uang US Dollar berbeda dengan nilai Rupiah. Maka dari itu untuk memperkecil risiko yang akan terjadi perlu memanajemen dan mengantisipasi keuangan yang baik.
Salah satunya dengan menghitung nilai tukar mata uang asing. Lalu bagaimana cara menghitung nilai tukar mata uang asing? Yuk simak dibawah ini untuk lebih jelas mengenai cara menghitungnya.
Table of Contents
ToggleCara Menghitung Kurs
Untuk menghitung nilai tukar mata uang asing, Anda harus mengenal lebih dulu 3 jenis-jenis kurs atau nilai tukar berdasarkan dari money changer (point of view) yaitu kurs jual, menengah dan beli.
- Kurs jual adalah nilai tukar yang dikeluarkan dari bursa valas untuk dijual satu mata uang asing.
- Kurs beli adalah membeli satu mata uang asing dengan nilai tukar yang dikeluarkan dari bursa valas .
- Kurs menengah adalah rata-rata dari harga nilai tukar jual dan beli. Tujuannya untuk menurunkan harga valas bursa.
Apabila ingin menukar Rupiah ke Dollar maka dapat menggunakan kurs jual. Sedangkan untuk kurs beli jika ingin menukar mata uang Dollar ke Rupiah. Berikut cara untuk menghitung kursnya.
Contohnya :
Rina adalah fans berat Kpop, dia ingin membeli album terbarunya seharga 160 won. Apabila kurs beli 1 won = Rp2.000 sedangkan kurs jual 1 won = Rp3.000. Berapa banyak uang yang harus dibeli rina untuk membeli album tersebut?
Hal pertama yang dilakukan rina berdasarkan serangan tersebut adalah menukar uang rupiah ke won. Jadi, apabila money changer menjual won maka menggunakan kurs jual. Dan sebaliknya juga jika money changer membeli won maka menggunakan kurs beli.
Rina akan menukar Rupiah menjadi won jadi menggunakan kurs jual. Cara seperti berikut:
Jadi, jumlah Rupiah yang disediakan Rina sebesar Rp480.000.
Faktor yang Mempengaruhinya
Fluktuasi nilai tukar mata uang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tidak hanya faktor fundamental, faktor non ekonomi juga dapat mempengaruhi nilai tukar terutama pada jangka pendek. Dibawah ini ada faktor penentu nilai tukar antara lain:
Inflasi
Negara-negara dengan inflasi yang rendah akan melihat kurs yang terapresiasi. Inflasi domestik yang rendah mereka akan membuat barang-barang di pasar internasional lebih kompetitif. Maka dari itu cenderung lebih tinggi dan meningkatkan permintaan mata uangnya.
Sebaliknya juga jika produk mereka kurang kompetitif maka inflasi dari negara-negara lain akan melihat mata uang yang terdepresiasi.
Suku Bunga
Pasar surat utang dan aliran masuk modal akan meningkat apabila tingkat keuangan internasional bunga domestik relatif tinggi. Investor akan memberi pinjaman terhadap pengembalian yang lebih tinggi. Masuknya pada modal asing menyebabkan kurs terapresiasi. jika nilai tukar tukar terdepresiasi maka suku bunganya lebih rendah.
Neraca Perdagangan
Pembayaran perdagangan nasional melibatkan perdagangan mata uang sehingga membutuhkan neraca perdagangan untuk mempengaruhi kurs mata uang domestik. Apabila surplus perdagangan (ekspor melebihi impor) maka permintaan mata uang domestik meningkat. Sehingga terapresiasi.
Sedangkan impor melebihi ekspor (defisit perdagangan) kurs cenderung terdepresiasi.
Utang Pemerintah
Apabila nilai utang pemerintah tinggi, maka risiko gagal bayar meningkat. Apabila risiko gagal bayar semakin tinggal, kemungkinan modal asing akan meninggalkan negara tersebut. Hal ini akan menyebabkan depresiasi tajam mata uang negara jika mengarah pada pelarian modal.
Spekulasi
Fluktuasi kurs pada kondisi ini tidak mencerminkan fundamental ekonomi pada suatu negara. Bisa jadi karena kegiatan spekulatif. Spekulatif ini akan mengambil keuntungan dari peluang jangka pendek. Sehingga akan menjadi fluktuatif dan memperkuat dampak penahanan modal.
Risiko Politik
Kebijakan ekonomi yang mengambil iklim investasi yang terjaga karena politik yang stabil. Iklim investasi akan lebih percaya diri untuk menginvestasikan modalnya. Investor kepercayaan Melawan akan rusak jika politik bergejolak dan menyebabkan pelarian modal pada jumlah besar.
Pertumbuhan Ekonomi
Biasanya investor asing akan mencari negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang sehat. Investor asing akan mendorong untuk menanam modal karena menawarkan peluang ekonomi yang kuat.
Nah, itulah cara menghitung nilai tukar mata asing. Dan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai tukar. Kegiatan nilai tukar ini perlu diketahui oleh pelaku bisnis perdagangan internasional.